29 Januari, 2009

Resah

Kemaren saya baca berita di TEMPO Interaktif :


Polisi memburu Agus Imam Solihin, bos sekte Satria Piningit Weteng Buwono, yang mengkalim sebagai tuhan. Alasan aparat mencari dia, karena dianggap meresahkan warga sekitar. Warga telah melaporkan komunitas Agus ke pengurus RT, RW, lurah, hingga ke polisi.

Agus juga mengklaim sebagai keturunan Soekarno, Presiden RI pertama. Lantaran pengakuannya itulah warga disekitar rumah Agus di Jalan Kebagusan II RT 10 RW 06 Nomor 37, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, RESAH.   ... dst.


Tadi sore, karena tidak hujan, saya dan para tetangga ngobrol di warung roti bakar dipelataran pertokoan.

Saya nanya "gimana ni, kalau salah satu dari kita mengklaim sebagai keturunan Kalla, keluarga pak Jusuf Kalla - Wakil Presiden, Ketua Golkar dan pengusaha kaya-raya."

Anton langsung jawab "tiap jajan bareng dia harus nraktir... iya dong, berani ngomong harus berani tanggung jawab."

Asep, yang usahanya bikin sumur-bor, akan minta disampaikan ke pak JK supaya dibuat undang-undang yang mengharuskan semua perumahan diseluruh Indonesia membuat sumur resapan yang dikerjakan tenaga profesional (maksudnya tukang sumur bor kayak dia) didepan semua rumah. Bagus, baik buat lingkungan dan mengurangi pengangguran.

Yang lain, masih berkisar pada masalah moneter, ada yang ingin minta kerjaan, jadi rekanan sampai pinjam uang tanpa agunan (dan tanpa mengembalikan, pastinya).

Cuma Riko yang rasional, "keluarga Kalla masa tinggal disini, pasti di kawasan yang elit dong" katanya sambil membersihkan rotinya yang sedikit gosong, "orang gila kok dimintai ini-itu, cuekin saja" dan sambil menunjuk O-on yang dari tadi diam saja sibuk memencet-mencet hapenya, Riko menuduh "kalau ada yang ngaku-ngaku kayak gitu, pasti dia tuh orangnya."

Kita banyak ketawa dan mang Ikin, yang punya warung, meskipun tidak ikut berkomentar, juga senyum-senyum senang, karena kita makan lebih banyak dari biasanya.

* * * * * *

Bagaimana dengan anda? Kalau ada tetangga yang mengklaim sebagai keturunan Harry Poter, apakah anda akan merasa resah seperti kami dan mang Ikin?

Tidak ada komentar: