19 April, 2010

Satpol PP

Di negeri dimana orang gemar melanggar peraturan dan law enforcement dianggap sebagai kesewenang-wenangan, Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) yang kebanyakan tugasnya adalah melakukan penertiban penguasaan lahan secara ilegal dan liar selalu di beritakan dengan konotasi negatif oleh media dan menjadi hujatan LSM, Ormas serta Parpol dengan tujuan meraih simpati publik. Padahal yang mereka lakukan bukanlah inisiatif mereka sendiri, melainkan hanya melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh atasannya, sehingga semua protes, keluhan dan sumpah-serapah seharusnya dialamatkan kepada sipemberi perintah atau peraturan dan undang-undang yang sedang dijalankan.


Dalam huru-hara sengketa tanah di Tanjung Priok Rabu 14 April yang lalu [1] [2] [3] [4] Satpol PP yang sebelumnya mendapat informasi dari intelejen bahwa situasi kondusif, dihadang massa yang bersenjatakan batu, bom molotov, air keras, bambu, pedang, golok, celurit, samurai dan lain-lain, akibatnya ratusan orang terluka dan tiga orang Satpol PP terbunuh. Selain itu lebih dari 80 berbagai jenis kendaraan dibakar, kantor PT Pelindo II juga dirusak dan barang-barangnya dijarah. Seperti biasanya to add insult to injury berbagai pihak berlomba-lomba menyalahkan Satpol PP bahkan ada yang meminta pembubaran satuan penertib ini. Untung Presiden SBY lebih bijak, beliau menegur pemberi perintah yang tidak mensosialisasikan dan memediasikan permasalahnya dengan benar terlebih dahulu sebelum membenturkan Satpol PP dengan massa.

Peristiwa itu mengerikan dan menyedihkan, tapi mendengar reaksi orang (yang kebanyakan hanya mendapat informasi dari tayangan TV) juga membuat hati miris. Benarkah kita ingin hidup di lingkungan dengan hukum rimba, tanpa batasan dan aturan?

Tentang gemarnya TV menayangkan kekerasan seperti kerusuhan, tawuran antar ini dan itu, demo tentang ini dan itu seakan-akan tayangan itu adalah sesuatu yang cool, mungkin ada benarnya pepatah yang mengatakan pengamat melihat lebih jelas dari pelaku, seperti yang terlihat dari komentar yang diposting netter dari Malaysia berikut ini:
Aku pun sebenarnya tak tahan ketawa bila berkata pasal dorang demo tu...

Hehehe!!

Bayangkan dorang pecahkan pintu, habis tingkap dorang rejam dgn batu..
tak cukup batu..
kerusi pun di baling, melompat2 macam berok kena belacan!
Sampai terbalik.. jahanam ofis dorang kerjakan!

Dah lah tu yg tak bersalah abis direbas!
Suka sangat main hukum sendiri ikut nafsu serakah
tanpa mengunakan akal dan fikiran yg waras !

Tidak ada komentar: