06 Maret, 2009

Tokek

Tokek itu cicak besar. Mungkin awalnya sekelompok cicak salah makan lalu tubuhnya jadi melar dan suaranya jadi besar dan serak: 'otok otok teko!'. Meskipun sebenarnya kulitnya mempunyai tekstur berwarna-warni, tetapi karena terbilang pemalu dan lebih banyak bersembunyi ditempat gelap, umumnya tokek terlihat berwarna coklat atau abu-abu kehitaman.

Seperti keluarga kadal lainnya, tokek dikonsumsi untuk mengobati penyakit kulit dan asma oleh orang-orang yang kurang percaya dengan medikasi modern, jadi memang punya nilai jual.

Nah belakangan ini ada gejolak yang dipicu rumor, bahwa tokek yang beratnya 1 kg berharga miliaran rupiah. Berapa miliar pastinya dan kemana menjualnya, tentu saja tidak jelas. Yang pasti Wikipedia mencatat berat maksimum seekor tokek adalah 3 ons saja.

Seperti halnya Anthurium yang dinamai 'gelombang cinta' dan menggegerkan pasar tanaman hias beberapa waktu yang lalu, sekarangpun banyak orang yang terjun ke bisnis tokek. Menurut seorang penjual, ia sudah dua kali menjual tokek berbobot 3 ons dengan harga 5 juta perekornya, sedang dia membelinya seharga 300 ribu per ekor. Penjual lain mengklaim bahwa tokek yang berbobot antara 3-4 ons akan laku dijual 100-150 juta.

Seperti halnya histeria anthurium, tokekmania ini tentu saja hanya 'scam'.

Tidak ada salahnya, sebagai aktifitas jangka pendek (meskipun sebetulnya kasihan juga sitokek), kalau anda menjadi pemburu tokek kalau ada pembeli yang mau membayar dengan harga yang sesuai dengan jerih payah anda. Katanya tokek kalau menggigit tidak mau melepaskan gigitannya meskipun kepalanya sudah dipotong, ada lagi yang bilang, tokek dengan tekstur kulit yang cerah berwarna-warni gigitannya beracun. Belum tentu benar, tapi lebih baik berhati-hati. Tapi jangan sekali-kali menginvestasikan uang simpanan anda (apa lagi menjual aset) untuk mengumpulkan/membeli tokek, baik dengan tujuan menjadi penyalur maupun untuk membuat peternakan tokek. Kecuali anda memang dengan sadar melakukannya sebagai upaya 'money laundering'.

Otok Otok Ték Ooo!

Update:


Permintaan tokek baik untuk pasar ekspor maupun domestik ternyata memang besar. Menurut laporan Kompas tanggal 30 Oktober 2009 tokek kering diekspor ke Cina untuk bahan baku obat-obatan dengan harga Rp 40.000 per kilogram. Adapun tokek hidup dipasarkan di pasar domestik, juga untuk bahan obat-obatan, terutama obat kulit, seharga Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per ekor.

Tidak ada komentar: